Sabtu, 12 Mei 2012

Ms.Belang-belang : Keputusan Hakim

Satu dan memang hanya ada satu yang sedang ia tunggu. Sesuatu mengenai hatinya mungkin (?) hal indah tentang bagaimana menduga duga atau bahkan berprasangka. cerita tentang mereka yang menunggu dan mereka yang ditunggu. Sekali lagi Ms belang-belang menguatkan penopang hatinya yang secepatnya mungkin akan merona atau bahkan merana. Inilah dimana waktu dibutuhkan sebagai pembatas, kapan Ms belang-belang harus berhenti dan memutuskan. pertarungan hati yang cukup kuat, bahkan mampu mematahkan palang besi dihadapannya. Ini bukan awal, bukan akhir karena dia bukanlah orang pertama yang menempati sesuatu didalam hatinya yang bahkan jika dironsen dengan alat secanggih apapun tak akan terlihat. Dia adalah orang kesekian yang mampu memenuhi seluruh isi kepalanya. Disinilah mulai timbul pertanyaan, Apa Ms belang belang yakin? Apa Ms belang belang benar benar jatuh cinta pada dia yang satu itu? Apa Ms belang belang sudah siap untuk terjatuh dan terguling seperti biasa? Apa ini benar benar cinta? Sudah... cukup untuk pertanyaan pertanyaan menyiksa itu, Ms belang belang hanya  ingin tumbuh dan bahagia. Dengan caranya sendiri walaupun itu berarti ia harus terjatuh, tersungkir, atau bahkan terpelanting. Ia lah hakimnya, hakim untuk segala macam keputusannya, hakin dari perasaannya, hakim yang menguasai dan mengatur seluruh isi ruang sidang hatinya. Jadi mengapa harus takut untuk memutuskan, sedang hakim dari segala keputusan itu adalah perasaannya sendiri. Sekarang hakim sudah mengeluarkan keputusannya, Ms belang belang tersenyum.. akhirnya hakim mengizinkannya untuk mulai jatuh cinta dengan sederhana :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

All Content