Sabtu, 16 Juni 2012

Ms. Belang- belang: luka!

 Hari ini sama saja. tidak banyak yang berubah dalam hidupnya. hanya seseorang yang cukup memukul hatinya tadi malam. "apa jadinya jika kita menginginkan sebuah barang, tapi barang itu punya orang lain? apa kita akan mencoba merebutnya? atau justru memperdaya pemiliknya? atau bahkan bersikap munafik untuk barang tersebut?" oke ms belang belang sudah membatasi kesabarannya. MUNAFIK! rintihnya dalam hati ketika melihat orang itu berjalan sambil tersenyum dari  kejauhan. Dia mendekat, makin mendekat sampai aroma tubuhnya mulai menguasai ms belang belang. keteguhan hatinya mulai goyah ketika orang itu menyapa kemudian bertegur sapa. seakan semua baik baik saja.
 Jauh dalam jiwanya ms belang belang kecewa. Untuk hati yang seharusnya bahagia dia merana. Bukan karena siapa siapa tapi karena dia! orang yang selama ini tidak bisa ia benci. seorang sahabat yang berkhianat, seorang kaka yang pantas masuk neraka, seorang guru yang tidak patut ditiru. Itulah dia bagi Ms belang belang sekarang ini.
 Untuk apa saling menyapa jika hanya ingin menyiksa? Untuk apa bercanda jika hanya ingin berdusta? hanya orang yang tidak mampu menghibungkan otak dan hatinya untuk terhubunglah yang masih melakukannya. Dan itu kau!










-untuk seseorang yang pantas mati tanpa cinta

Minggu, 13 Mei 2012

Ms.Belang-belang : Cara yang berbeda

Handuknya sudah kering, dipagi yang secerah mentari. Dia masih duduk didekat ranjangnya menunggu sedetik saja untuk mulai mengerti hari minggu. Hari dimana besok adalah hal yang tidak menyenangkan. "Terima kasih" batinnya untuk terbangun dan mulai hidup kembali. Tuhan tahu kalau dia belum cukup baik untuk bertemu dengan Nya. Tidak ada sesuatu yang spesial hari ini keculai terbangun dengan cara yang berbeda. Syukur yang berlebih mengaduk aduk nya dari rasa haus akan doa. Semoga hari hari selanjutnya Ms belang belang masih akan merindukan Tuhan dan makhluk makhluk cinptaanNya yang mampu mengalihkan dan meyadarkan Ms belang belang bahwa inilah hidup


Begitu berharga saat bersamamu
Kau buat kulupa akan batasan waktu
Begitu bermakna apa yang tlah tercipta
Memang seharusnya ku tak mengerti
 
Tak cukup kata kata
Tak perlu aku bicara
Sudah percayalah saja

Hanyalah dirimu yang bisa

Membuat diriku merasa
Seakan melayang

Seolah kuterbang

Hanyalah dirimu yang mampu
Membuat diriku begitu
Mewujudkan khayalan menjadi kenyataan

Kau adalah warna warni dalam hatiku

Kau hapuskan duka hanya suka yang ada
Betapa berarti peranmu ada disini
Mengisi bagian hidupku

maliq- kau yang bisa

Sabtu, 12 Mei 2012

"

Aku diam,
dalam lamunan panjang
Belati seakan sedang asik bermain di dasar rasa yang biasa di sebut cinta

Perih rasanya dipermainkan belati tak berhati
Tetes demi tetes air tubuh keluar dan enggan tuk berhenti
cairan merah merona yang sungguh menyiks

Kini, ku pandang lagi drinya
sekedar ingin tahu bagaimana air mukanya saat menatapku dengan belati yang tertancap dalam di sertai tetes tetes darah

Ia tersenyum
Sejenak aku bahagia
berfikir bahwa ia masih dapat tersenyum manja

Namun,
Belakangan aku tahu, kalau itu semua bukan untukku
Ingin ku berlari. tapi, tak bisa 
Lama rasanya tak jumpa, sekarang ia datang dipenuhi butiran butiran darah yang ia berikan padaku dulu


navisha maulita dewi
untuk seseorang dalam novel 2tahun yang lalu

Ms.Belang-belang : Keputusan Hakim

Satu dan memang hanya ada satu yang sedang ia tunggu. Sesuatu mengenai hatinya mungkin (?) hal indah tentang bagaimana menduga duga atau bahkan berprasangka. cerita tentang mereka yang menunggu dan mereka yang ditunggu. Sekali lagi Ms belang-belang menguatkan penopang hatinya yang secepatnya mungkin akan merona atau bahkan merana. Inilah dimana waktu dibutuhkan sebagai pembatas, kapan Ms belang-belang harus berhenti dan memutuskan. pertarungan hati yang cukup kuat, bahkan mampu mematahkan palang besi dihadapannya. Ini bukan awal, bukan akhir karena dia bukanlah orang pertama yang menempati sesuatu didalam hatinya yang bahkan jika dironsen dengan alat secanggih apapun tak akan terlihat. Dia adalah orang kesekian yang mampu memenuhi seluruh isi kepalanya. Disinilah mulai timbul pertanyaan, Apa Ms belang belang yakin? Apa Ms belang belang benar benar jatuh cinta pada dia yang satu itu? Apa Ms belang belang sudah siap untuk terjatuh dan terguling seperti biasa? Apa ini benar benar cinta? Sudah... cukup untuk pertanyaan pertanyaan menyiksa itu, Ms belang belang hanya  ingin tumbuh dan bahagia. Dengan caranya sendiri walaupun itu berarti ia harus terjatuh, tersungkir, atau bahkan terpelanting. Ia lah hakimnya, hakim untuk segala macam keputusannya, hakin dari perasaannya, hakim yang menguasai dan mengatur seluruh isi ruang sidang hatinya. Jadi mengapa harus takut untuk memutuskan, sedang hakim dari segala keputusan itu adalah perasaannya sendiri. Sekarang hakim sudah mengeluarkan keputusannya, Ms belang belang tersenyum.. akhirnya hakim mengizinkannya untuk mulai jatuh cinta dengan sederhana :)

Minggu, 06 Mei 2012

Ms.Belang-belang : Out of focus

 Air langit berjatuhan. Ms belang belang masih saja tertegun dengan mimpi semalam. Tentang apa yang disebut hukum alam. Dimana dia lah sebagai mangsanya. Cukup, untuk sesuatu yang tidak nyata dan tidak akan benar benar jadi nyata. Perempuan berambut lurus itu bangkit, dari rangjang penuh peraduan antara kembali atau tidaknya ruh yang mengisi tubuhnya. Ia mulai berjalan, merasakan dinginnya ubin yang berpadu dengan segarnya subuh, pikiran perempuan remaja itu melayang kemudian bersatu dengan awan. Ms belang-belang kembali duduk dan melayang bersama bayangannya. Ia memikirkan seseorang. Tidak tampan, tidak mapan, namun penuh kegembiraan. Seorang lelaki dengan tinggi kira kira 165 atau 167 sedang bergelantung didalam setiap sel dalam tubuhnya. Ia tidak mencintai lelaki itu, hanya saja sulit untuk menghilangkan lamunannya tentang dia. Sebut saja lelaki itu "ram". Raut wajah ms.belang-belang mulai berubah. Wajahnya merah padam, tiba tiba perasaan marah keluar disana, iya dihatinya. Perasaan dicampakan dan tidak dibutuhkan.  Ram, dia sungguh manusia paling jahaat

Kamis, 22 Maret 2012

rahasia saja

Memandangmu, kemudian tersenyum adalah dua hal yang berbeda namun sama sama indah. Dan itu terjadi, ketika keduanya terjadi besamaan. Aku hanya manusia yang tidak berarti apa apa untuk beberapa orang, namun berarti besar untuk yang lainnya. Dan kau adalah mereka yang tidak menganggapku apa apa atau berarti.
Rahasia saja, pertama aku melihatmu sungguh darah ini membeku
Rahasia saja, kedua kalinya aku tak bisa lepas dari paras manjamu
Rahasia saja, aku bagaikan ikan tanpa air saat kau berpaling dan bercumbu
Rahasia saja, saat itu aku tahu dia sahabatku
Rahasia saja, aku mulai menangis saat tahu itu dan kau pergi meninggalkanku
Rahasia saja, kita berjumpa lagi diwaktu itu
Rahasia saja, mulai sekarang aku akan pergi melepasmu
Sampai akhirpun semua hanya akan jadi "Rahasia saja"

All Content